Ditawari Latih Timnas Korea Selatan, STY Akhirnya
Ditawari Latih Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya angkat bicara secara terbuka kepada media Korea Selatan mengenai isu yang beredar tentang namanya yang tiba-tiba masuk dalam daftar kandidat pelatih tim nasional Korea Selatan.
Sebelumnya, nama Shin Tae-yong memang menjadi topik hangat di kalangan publik, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan, karena munculnya spekulasi bahwa pelatih berusia 53 tahun tersebut menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengambil alih posisi juru taktik tim nasional Korea Selatan.
Situasi ini bermula dari kesulitan yang dihadapi oleh Konfederasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) dalam mencari pengganti Jurgen Klinsmann yang baru saja dipecat. Beberapa nama pelatih lokal, termasuk Shin Tae-yong, masuk dalam radar pencarian KFA, memicu berbagai spekulasi liar di kalangan penggemar sepak bola.
Selama ini, Shin Tae-yong memilih untuk bungkam, namun akhirnya ia memutuskan untuk membuka suara dan berbicara secara blak-blakan kepada media Korea Selatan.
Dalam pernyataannya, mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap ide untuk didatangkan hanya sebagai “pemadam kebakaran”.
Ia menjelaskan bahwa masuknya namanya dalam daftar kandidat pelatih di saat Korea Selatan sedang menghadapi masa kritis membuatnya merasa seolah-olah ia hanya dibutuhkan untuk mengatasi kekacauan yang sedang terjadi.
Shin Tae-yong menekankan bahwa situasi ini mengingatkannya pada pengalamannya saat ditunjuk menjadi pelatih Korea Selatan untuk Piala Dunia 2018, di mana ia merasa diposisikan sebagai solusi jangka pendek.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong menyatakan keinginannya untuk menjadi pelatih jangka panjang, bukan hanya untuk periode satu tahun. Ia mengekspresikan ambisinya untuk melatih pemain secara intensif, membawa tim ke Piala Dunia, dan menantang dirinya sendiri dalam proses tersebut.
Sebagai seorang pelatih, ia menegaskan keinginannya untuk membantu timnas Korea Selatan berkembang dengan baik dan tampil memukau di setiap pertandingan.
Namun, di tengah berbagai spekulasi yang beredar, Shin Tae-yong mengklarifikasi bahwa ia belum menerima panggilan resmi dari KFA IDCWIN88.
Ia menekankan bahwa jika memang ada panggilan, ia pasti akan mempertimbangkan bagaimana caranya membantu tim nasional Korea Selatan. Namun, ia menegaskan kembali bahwa hingga saat ini, tidak ada komunikasi atau panggilan apapun dari pihak KFA.
Sementara itu, KFA telah mengumumkan secara resmi penunjukan Hong Myung-bo sebagai pelatih baru timnas Korea Selatan pada tanggal 8 Juli 2024. Pengumuman ini mengakhiri berbagai spekulasi yang beredar, termasuk rumor keterlibatan Shin Tae-yong dalam bursa pelatih Korea Selatan.
Pernyataan Shin Tae-yong ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi yang dihadapinya dan posisinya saat ini.
Meskipun namanya sempat dikaitkan dengan posisi pelatih timnas Korea Selatan, Shin Tae-yong tetap fokus pada perannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sikapnya yang tegas dalam menanggapi rumor ini menunjukkan profesionalismenya sebagai pelatih dan komitmennya terhadap pekerjaan yang sedang diembannya.
Ditawari Latih Shin Tae-yong telah mencatatkan statistik mengesankan bersama Timnas Indonesia hingga 11 Juli 2024, dengan total 47 pertandingan. Di bawah arahannya, Indonesia meraih 24 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 13 kekalahan.
Ditawari Latih Dari kemenangan tersebut, 16 di antaranya diraih melawan tim-tim Asia Tenggara, di mana Indonesia hanya kalah dari Thailand. Selain itu, mereka juga mencatat enam kemenangan atas tim-tim lain, yaitu Turkmenistan, Taiwan (dua kali), Nepal, Bangladesh, dan Burundi.
Ditawari Latih Prestasi penting lainnya termasuk lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, menjadi semifinalis Piala Asia U-23 2022, serta berhasil meningkatkan peringkat FIFA Indonesia dari 173 ke 134.
Shin Tae-yong juga sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-20 lolos ke Piala Dunia U-20 2023, pertama kalinya sejak 1979. Meski begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia melawan tim-tim kuat di Asia.